Proses penyembuhan luka adalah respons
pemulihan alami terhadap jaringan tubuh yang mengalami kerusakan. Luka ringan
dapat sembuh dengan perawatan sendiri di rumah, namun ada beberapa kondisi
medis yang menyebabkan luka sulit sembuh.
Luka merupakan cedera yang
melibatkan rusaknya jaringan tubuh dan umumnya terjadi di kulit. Kulit adalah organ tubuh terbesar pada manusia dan berperan
dalam melindungi tubuh dari mikroba (virus, jamur, bakteri). Apabila kulit
mengalami luka, kuman dapat dengan mudah masuk ke dalam kulit dan menimbulkan
infeksi.
Baret, tusukan, sayatan, dan terbakar merupakan
bentuk-bentuk luka. Selain itu, bekas jahitan operasi juga tergolong ke dalam luka.
Penyebab luka yang paling umum adalah terkena benda tajam, jatuh, tersiram air
panas, dan kecelakaan. Luka-luka tersebut bisa terjadi di bagian tubuh
mana pun, termasuk lutut.
Bagaimana Proses Penyembuhan Luka?
Luka dapat sembuh dengan sendirinya melalui perawatan
secara mandiri di rumah. Perawatan luka secara mandiri bisa dilakukan jika luka
tidak terlalu dalam, tidak berada di bagian tubuh berbahaya, misalnya di wajah,
dan pendarahan berhenti dalam waktu singkat atau sekitar 10 menit saja.
Proses penyembuhan luka membutuhkan beberapa tahap,
yaitu:
- Tahap inflamasi atau peradangan
Pada tahap awal proses penyembuhan luka, pembuluh darah akan menyempit untuk
menghentikan pendarahan. Trombosit (sel yang berperan dalam pembekuan darah)
menggumpal di area luka. Setelah pembekuan selesai, pembuluh darah akan melebar
untuk mengalirkan darah ke area luka. Inilah alasan mengapa luka terasa hangat,
membengkak, dan kemerahan.
Kemudian, sel darah putih (salah satunya basofil) membanjiri daerah tersebut untuk mencegah infeksi, dengan cara menghancurkan bakteri dan mikroba lainnya. Sel darah putih juga memproduksi senyawa kimia yang membantu memperbaiki jaringan yang rusak. Selanjutnya sel-sel kulit yang baru tumbuh sehingga menutup area luka.
Kemudian, sel darah putih (salah satunya basofil) membanjiri daerah tersebut untuk mencegah infeksi, dengan cara menghancurkan bakteri dan mikroba lainnya. Sel darah putih juga memproduksi senyawa kimia yang membantu memperbaiki jaringan yang rusak. Selanjutnya sel-sel kulit yang baru tumbuh sehingga menutup area luka.
- Tahap fibroblastik
- Tahap pematangan
Agar luka dapat sembuh dengan baik, dibutuhkan
perawatan luka yang memadai. Bila perlu, beberapa jenis luka mungkin
membutuhkan perban. Setelah jaringan yang rusak benar-benar pulih,
kulit akan menjadi sama kuatnya seperti sebelum mengalami luka. Meski demikian,
penampilan kulit bekas luka mungkin berbeda dengan kulit normal. Hal ini karena
kulit tersusun atas dua protein, yakni kolagen yang memberi kekuatan kulit, dan
elastin yang memberi kelenturan kulit. Pada bekas luka, kulit tidak dapat
memproduksi elastin baru, sehingga bekas luka seluruhnya terbuat dari kolagen.
Kulit pada bekas luka ini kuat, namun kurang lentur daripada kulit di
sekitarnya.
Kondisi-kondisi Tertentu yang Menyebabkan Luka Sulit
Sembuh
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan luka sulit
sembuh yaitu:
- Pendarahan
- Benda asing
- Gesekan
- Usia
- Kekurangan nutrisi
- Merokok
- Stres
- Pengobatan
- Penyakit
Diabetes juga merupakan salah satu kondisi yang menyebabkan luka sulit sembuh. Luka pada penderita diabetes cenderung lebih sulit sembuh. Bahkan luka kecil pun dapat memburuk dengan cepat dan menjadi infeksi borok atau infeksi berbahaya jika tidak segera diobati. Luka di kaki adalah luka yang paling umum terjadi pada penderita diabetes. Pada kasus yang sudah parah, tindakan amputasi kaki harus dilakukan agar infeksi tidak menyebar.
Proses penyembuhan luka yang lambat disebabkan oleh
kadar gula darah yang tinggi. Gula darah yang terlalu tinggi akan menurunkan
aliran darah, menghambat sel mendapatkan nutrisi dan oksigen, mengganggu sistem
imun, serta meningkatkan risiko peradangan. Kondisi ini tentunya akan
menghambat proses pemulihan luka.
Waktu yang dibutuhkan luka untuk benar-benar pulih
tergantung pada kondisi luka. Semakin besar, dalam, dan kotor kondisi luka,
semakin lama pula proses penyembuhannya. Jika mengalami luka yang serius atau
pendarahan pada luka yang tidak kunjung berhenti, Anda harus meminta bantuan
dari dokter atau tenaga kesehatan dan menjalani perawatan luka di rumah sakit.