Penyebab seseorang mengidap insomnia bisa bermacam-macam, di
antaranya: masalah psikologi, masalah kesehatan fisik, efek samping
obat-obatan, gaya hidup, dan faktor kenyamanan di ruangan kamar.
Masalah psikologi
Masalah psikologi sering kali menjadi faktor utama munculnya gejala
insomnia, salah satunya adalah stres. Banyak orang yang tidurnya menjadi
terganggu karena mengalami stres. Contoh-contoh pemicu stres bisa
bermacam-macam. Ada stres akibat sekolah, pekerjaan, masalah keuangan,
dan stres akibat hubungan keluarga dan sosial. Selain stres, depresi akibat kehilangan orang terdekat, kehilangan pekerjaan, atau kehilangan hal lain yang berharga juga bisa menyebabkan insomnia.
Insomnia juga bisa disebabkan oleh kecemasan. Orang yang dihinggapi
rasa cemas akan sulit untuk memulai tidur. Selain itu, rasa cemas juga
dapat membuat seseorang menjadi kesulitan mempertahankan tidur, sehingga
dia sering terbangun di tengah malam dan sulit untuk tidur kembali.
Contoh-contoh rasa cemas bisa bermacam-macam, di antaranya cemas akan
kondisi keuangan, masa depan, dan cemas dalam memikul tanggung jawab.
Bahkan rasa cemas dan panik karena tidak bisa tidur pun dapat membuat
seseorang benar-benar tidak bisa tidur.
Selain stres atau cemas, masalah psikologi lainnya yang dapat menyebabkan insomnia adalah penyakit mental, seperti skizofrenia dan gangguan bipolar.
Masalah kesehatan fisik yang mendasari
Banyak masalah kesehatan fisik dapat menimbulkan gejala yang dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman sehingga mendapat kesulitan untuk memulai atau mempertahankan tidur, contohnya adalah:
- Menderita penyakit yang menyebabkan nyeri berkepanjangan
- Gangguan pernapasan (asma dan penyakit paru-paru)
- Gangguan jantung (gagal jantung dan angina)
- Masalah otot dan sendi (arthritis)
- Gangguan hormon (hipertiroidisme)
- Gangguan saraf (penyakit Parkinson dan Alzheimer)
- Masalah pada organ kemih (pembesaran prostat dan inkontinensia urine)
- Penyakit kanker
- Gangguan pencernaan (penyakit GERD)
- Stroke
- Gangguan tidur lainnya (gangguan tidur berjalan, mendengkur, narkolepsi, sindrom kaki gelisah, atau apnea tidur)
Pola hidup yang buruk
Insomnia dapat dipicu oleh kebiasaan atau pola hidup tertentu yang
kita jalani, salah satunya adalah waktu tidur yang tidak tetap. Waktu
tidur kita yang terus berubah-ubah dapat menyebabkan ritme sirkadian
yang berfungsi mengatur metabolisme tubuh, termasuk siklus tidur dan
bangun, menjadi terganggu.
Contoh insomnia seperti ini kerap dialami oleh orang-orang yang
bekerja dengan waktu yang tidak tetap, mereka yang memiliki kebiasaan
tidur siang untuk mengganti kekurangan waktu tidur malam, dan mereka
yang mengalami desinkronosis atau pengar setelah melakukan penerbangan
jarak jauh.
Mengonsumsi makanan dalam porsi besar juga dapat membuat seseorang
sulit tidur. Perut yang terlalu kenyang dapat membuat tubuh tidak nyaman
saat direbahkan. Tidur tidak lama setelah makan juga dapat berpotensi
menyeb
Sama seperti makanan berporsi besar, konsumsi minuman berkafein
secara berlebihan, nikotin, dan minuman beralkohol sebaiknya dihindari
menjelang waktu tidur. Alkohol memang mengandung zat penenang yang dapat
membantu mempercepat tidur Anda, namun tidak bisa membuat Anda tidur
hingga mencapai tahap yang lebih lelap.
Faktor lingkungan
Lingkungan kamar tidur yang tidak nyaman dapat mengganggu tidur
seseorang, seperti suhu kamar yang terlalu dingin atau panas, suara
bising, dan cahaya lampu yang terlalu terang.
Obat-obatan
Beberapa jenis obat (baik yang dijual bebas di apotek atau harus
dengan resep dokter) memiliki efek samping yang bisa menyebabkan
insomnia bagi orang yang mengonsumsinya. Contoh-contoh obat tersebut
adalah:
- Obat anti-inflamasi nonsteroid/OAINS
- Salmeterol, salbutamol, dan theophulline (obat-obatan asma)Obat-obatan penghambat beta (biasanya digunakan untuk darah tinggi)
- Beberapa jenis obat antidepresan
- Obat-obatan alergi
- Obat-obatan steroid
- Obat-obatan stimulan yang digunakan untuk mengatasi narkolepsi dan gangguan hiperaktif
- Obat-obatan epilepsi
Baca juga :
Insomania dan cara mengobatinya