Mengenal keputihan dan penyebab - KESEHATAN | POLA HIDUP SEHAT | PENYEMBUHAN | OBAT PALING MUJARAB | PENYAKIT | OBAT HERBAL

Breaking

Mengenal keputihan dan penyebab

Anda sebagai wanita pasti pernah mengalami keputihan pada suatu waktu, baik dalam jumlah sedikit maupun dalam jumlah banyak. Keputihan mungkin adalah suatu hal yang normal tapi juga bisa tidak normal dan menjadi tanda dari suatu penyakit. Apa sih yang menjadi penyebab keputihan?

Apa itu keputihan ?

Menurut Mayo Clinic, keputihan merupakan cairan dan sel yang keluar dari vagina. Umumnya, keputihan merupakan suatu hal yang normal terjadi pada setiap wanita. Cairan ini justru membantu membersihkan vagina agar vagina tetap bersih dan sehat, serta menyediakan pelumas dan melindungi vagina dari infeksi dan iritasi. 

Jumlah keputihan yang keluar, warna, dan kekentalan dari cairan keputihan bisa berbeda-beda antar keputihan di setiap wanita. Bisa berwarna putih dan kental sampai bening dan berair. Ini biasanya dipengaruhi oleh siklus menstruasi Anda. Namun, ada juga keputihan yang tidak normal.

Keputihan yang tidak normal biasanya ditandai dengan warna keputihan yang berbeda dari biasanya (seperti berwarna kehijauan, kekuningan, atau bahkan merah muda seperti ada darahnya), bau cairan keputihan seperti bau busuk, jumlah keputihan yang keluar lebih banyak, serta vagina gatal atau nyeri.

Apa saja penyebab keputihan?

Keputihan vagina yang tidak normal umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri dan jamur, atau juga bisa disebabkan oleh gejala menopause. Biasanya ini tidak terlalu berbahaya tetapi membuat Anda sangat tidak nyaman.

Infeksi bakteri yang menjadi penyebab keputihan biasa disebut dengan bakterial vaginosis. Ini merupakan suatu kondisi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan pertumbuhan bakteri pada vagina. Namun, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan ketidakseimbangan pertumbuhan bakteri ini terjadi.

Keputihan juga bisa terjadi karena infeksi jamur. Spesies jamur yang sering menyebabkan infeksi di vagina adalah Candida. Infeksi jamur bisa terjadi saat pertumbuhan jamur di area vagina sangat berlebih. Biasanya, pertumbuhan jamur yang berlebihan ini disebabkan oleh penggunaan antibiotik atau faktor lain yang memengaruhi keseimbangan alami bakteri di vagina.

Selain itu, keputihan vagina yang tidak normal juga bisa disebabkan oleh infeksi menular seksual, seperti gonore, klamidia, dan trikomoniasis. Infeksi menular seksual ini bisa menyebar ke bagian rahim, indung telur, dan tuba falopi, bahkan bisa ditularkan ke pasangan seks Anda. Untuk itu, Anda perlu mencegah agar tidak terkena infeksi menular seksual tersebut.

Bagaimana cara mencegah keputihan vagina?


Penting bagi Anda untuk mencegah infeksi vagina agar keputihan abnormal tidak terjadi. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah infeksi vagina adalah:
  • Selalu menjaga kebersihan vagina. Hal ini dilakukan dengan cara mencuci vagina secara teratur dengan air hangat. Atau, Anda juga bisa mencuci vagina dengan cairan antiseptik kewanitaan pada bagian luar vagina saat risiko infeksi meningkat seperti saat menstruasi, travelling, aktif berolah raga dan aktif berhubungan seksual

  • Bersihkan vagina dari depan ke belakang. Hal ini dilakukan untuk mencegah bakteri dari anus masuk ke vagina dan menyebabkan infeksi.

  • Jangan menggunakan douche, semprotan feminin, dan busa sabun untuk membersihkan saluran vagina tanpa arahan dari tenaga medis. Hal ini dapat menyebabkan keseimbangan bakteri vagina terganggu, sehingga lebih rentan terkena infeksi. Douching dengan antiseptik kewanitaan dapat dilakukan sesuai anjuran dari dokter.
 
  • Ganti pembalut secara teratur. Sangat penting bagi Anda untuk menjaga kebersihan vagina saat sedang menstruasi. Pada saat menstruasi, daerah kewanitaan Anda sedang lembap karena ada darah yang keluar. Untuk itu, Anda perlu mengganti pembalut beberapa kali dalam sehari untuk menjaga vagina Anda dari infeksi.

  • Hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat dan tidak dapat menyerap keringat. Pakaian ketat dapat membuat daerah kewanitaan Anda menjadi lembap, sehingga lebih rentan terkena infeksi.
Baca juga kenapa keputihan berwarna coklat