Cara memeriksa dan mengobati hernia. Hernia bisa dikatakan sebagai penyakit melemahnya diding perut. Penyakit hernia tidak boleh dianggap enteng walaupun mungkin tidak banyak menunjukan gejala maupun tanda-tanda.
.
Namun penting diketahui, penyakit hernia bisa menyebabkan masalah pada organ usus, serta dapat menyebabkan gangguan pada aliran darah di bagian tubuh yang mengalami hernia.
Masalah gangguan usus dan juga terhambatnya aliran darah, kedua masalah komplikasi ini sangat berbahaya. Sehingga sangat direkomendasikan agar pergi ke dokter.
Komplikasi akibat hernia sangat membahayakan jiwa, sehingga umumnya dokter akan memberikan saran untuk dilakukannya prosedur operasi.
Namun, terdapat jenis penyakit hernia yang ternyata untuk mengatasinya tidak memerlukan prosedur operasi. Jenis hernia tersebut yaitu:
- Hernia umbilikus (biasanya bisa sembuh dengan sendirinya).
- Hernia hiatus (terkadang penanganannya bisa hanya dengan obat-obatan).
Pemeriksaan penyakit hernia biasanya memakai alat bantuan USG. Pada proses pemeriksaan USG, akan digunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi, yang bertujuan agar menghasilkan visual atau gambar dari bagian dalam organ tubuh.
Proses Operasi
Terdapat dua jenis prosedur operasi dalam pengobatan penyakit hernia, yaitu operasi terbuka dan laparaskopik.
Hal-hal yang menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk prodesur operasi, demikian juga hal-hal yang memengaruhi keputusan dokter dalam menentukan prosedur operasi, yaitu:
- Dokter akan mengecek keadaan kesehatan pasien dengan teliti. Operasi kemungkinan tidak bisa dilaksanakan ketika kondisi kesehatannya sedang tidak baik.
- Kondisi atau jenis hernia yang dialami. Ada masalah hernia pada bagian usus, otot, atau jaringan lainnya.
- Dokter akan memberhatikan gejala yang muncul pada pasien. Dimana terdapat penyakit hernia yang tidak memunculkan gejala (tanda-tanda), dan ada juga penyakit hernia yang memunculkan gejala berupa rasa sakit atau tidak nyaman pada tubuh. Gejalanya juga bermacam-macam, dan dokter akan menelitinya.
- Bagian tubuh yang mengalami masalah hernia. Hernia femoralis dan hernia yang muncul di area selangkangan lebih berkemungkinan untuk disarankan menjalani prosedur operasi oleh dokter, dibandingkan hernia yang terjadi di area perut.
Yang namanya operasi, maka akan terdapat risiko-risiko tertentu yang bisa terjadi.
Sehingga, ketika seseorang akan menjalani operasi penyakit hernia, maka dokter spesialis bedah akan menjabarkan seluruh manfaat dan risiko yang bisa terjadi dari prosedur operasi yang dilakukan.
Pencegahan Penyakit Hernia
Kemunculan penyakit hernia karena otot dinding tipis yang menyekat (membungkus) organ mendapatkan tekanan yang terlalu kuat.
Berikut di bawah ini berbagai tips pencegahan penyakit hernia:
- Apabila Anda mengalami masalah buang air kecil, maka segera atasi masalahnya dengan pergi ke dokter. Dimana gangguan buang air kronis bisa berdampak pada munculnya penyakit hernia.
- Saat akan mengangkat benda, maka gunakan teknik yang benar. Penekanan pada kaki Anda, jangan otot punggung. Kalau bisa lutut ditekuk saat mengangkat benda. Disarankan menggunakan alat penahan khusus saat mengangkat benda berat (lihat gambar di bawah).
- Apabila kondisi berat badan Anda tidak ideal, yaitu berat badan yang berlebihan, maka mulailah usaha untuk menurunkan berat badan secara perlahan. Hal ini penting untuk memperkecil resiko terkena penyakit hernia.
- Usahakan untuk menghindari sembelit, caranya dengan mengonsumsi makan tinggi serat, minum air putih yang cukup, dan jangan menahan buang air kecil.
- Lakukan aktivitas fisik dan olahraga secara teratur.
- Hal yang juga sangat penting yaitu hindari pekerjaan yang terlalu berat. Jangan memaksakan diri melakukan pekerjaan berat jika tidak mampu, seperti kuli panggul pelabuhan / pasar, dll.
Khusus penyakit hernia yang terjadi akibat kelainan bawaan dan efek penuaan maka tidak bisa dicegah. Anda harus segera menyadari jika terjadi sesuatu yang tidak normal pada tubuh. Hernia dapat menyerang siapa saja, bahkan semua tingkatan umur. Namun, umumnya hernia yang terjadi pada anak dan orang dewasa berbeda penyebabnya.
Sebuah hal fatal yang tidak boleh dilakukan oleh penderita hernia yaitu memijat benjolan yang muncul. Melakukan pemijatan benjolan tidak akan mengembalikan posisi organ yang turun ke posisi semula, justru pemijatan pada benjolan akan membuat penyakit hernia semakin parah.
Bagi Wanita yang Menjalani Operasi Cesar
Operasi caesar merupakan termasuk operasi besar, sehingga proses pemulihannya membutuhkan waktu cukup lama. Selain itu, wanita yang baru operasi caesar dilarang untuk mengangkat beban berat, serta secara umum jangan melakukan aktivitas yang berat.
Resiko hernia bisa terjadi pada wanita yang telah menjalani operasi caesar, yaitu beresiko terkena jenis hernia insisional, yang terjadi akibat lapisan luar perut mendorong keluar melalui sayatan bedah. Lapisan dapat keluar karena tekanan abdomen yang kuat dari dalam perut.
Penanganan setelah operasi hernia
Seorang bernama Rendy Winata bertanya: “Saya berusia 23 tahun, saya mau bertanya, sekitar 1 bulan yang lalu saya telah menjalani operasi hernia, dan telah di pasang mesh-graph juga. Yang saya ingin tanyakan, saya mau mengecek apakah hernia sudah sembuh total, apa yang harus saya lakukan? Apakah harus di ronsen?”
Maka dr. Jati Satriyo menjawab, bahwa operasi hernia tanpa komplikasi, umumnya seseorang sudah bisa pulih dan kembali beraktifitas seperti biasa, sekitar kurang lebih dua minggu setelah operasi. Bisa beraktivitas seperti berjalan, mengendarai kendaraan, berlari pelan, dsb.
Sebenarnya pasien sendirilah yang bisa merasakan apakah dirinya sudah sembuh atau tidak, contohnya apakah muncul rasa nyeri ketika melakukan aktivitas yang disebutkan di atas?
Jika muncul rasa nyeri, maka jangan dulu melakukan aktivitas tersebut, dan penyembuhan kemungkinan masih dalam proses. Hal yang penting, yaitu Anda jangan melakukan aktivitas berat seperti mengangkat beban, dsb.
Apabila Anda ingin mengetahui kondisi kesehatan anda paska operasi, tentunya dengan mengunjungi kembali dokter yang telah menangani Anda, dan berkonsultasi. (sumber)
Hernia di dekat kemaluan, dapatkan disembuhkan tanpa operasi?
Seseorang bernama Deatrinovia bertanya: “Ayah saya terkena gejala seperti hernia di bagian kemaluannya, yang terlihat besar sebelah, kemudian muncul rasa sakit yang hebat. Dengan gejala seperti itu apakah bisa sembuh tanpa oprasi?
dr. Christian Chandra menjawab, bahwa hernia yang terjadi di dekat kemaluan adalah hernia inguinal, dimana gejalanya dapat berupa:
- benjolan sekitar selangkangan
- muncul rasa nyeri yang hebat
- benjolan tersebut bisa hilang timbul
- bisa memicu rasa mual dan muntah
Kondisi hernia inguinal hingga saat ini, direkomendasikan untuk ditangani dengan tindakan operasi. Penanganannya belum diketahui bisa dilakukan hanya dengan obat-obatan tertentu.
Tapi, munculnya benjolan di area sekitar alat kelamin bisa disebabkan hal lain. Sehingga hendaknya Anda berkonsultasi ke dokter untuk memastikan kondisi yang sedang dialami. (sumber)
Berapa besar kemungkinan hernia kambuh kembali
Seorang bernama Yudi Hendrian bertanya: “Setahun yang lalu saya pernah operasi hernia di sebelah kiri, apakah ada kemungkinan hernia akan kembali lagi di sebelah kanan?
dr. Irna Cecilia menjawab bahwa paska operasi hernia di satu sisi, hernia bisa beresiko muncul di sisi lainnya, bahkan hernia dapat muncul kembali di tempat yang sama seperti sebelumnya.
Oleh karena itu, berikut hal-hal yang penting dilakukan untuk mencegah munculnya hernia:
- Jangan merokok.
- Segera obati penyakit batuk kronis yang dialami. Batuk yang terlalu sering bisa memicu resiko penyakit hernia.
- Jaga berat badan yang ideal.
- Jangan mengedan terlalu kuat saat BAB.
- Usahakan untuk menghindari mengangkat beban berat. Jika terpaksa, angkatlah beban berat dengan cara yang benar (menggunakan otot kaki, jangan otot punggung / perut).
- Jangan memaksakan diri mengangkat benda yang terlalu berat. (sumber)
Pengaruh olahraga berat pasca operasi hernia
Seorang bernama Abraham Jami Riwu bertanya: “Apakah setelah operasi hernia di umur 30 tahun, boleh olahraga berat?
dr. Muhammad Fadhil menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan olahraga paska operasi hernia, yaitu:
- Dianjurkan melakukan olahraga ringan berupa berjalan, peregangan, ataupun sepeda statis setelah 1-2 minggu paska operasi.
- Hindari olahraga berat atau mengangkat beban berat hingga 4-6 minggu paska operasi.
- Aktifitas rutin sehari-hari baru boleh dilakukan setelah keluhan nyeri paska operasinya mulai berkurang.
Anda harus segera kembali ke dokter apabila merasakan keluhan paska operasi, berupa:
- Bengkak dan nyeri yang bertambah pada daerah bekas operasi.
- Mengalami demam tinggi (apalagi jika terasa tidak wajar).
- Mengalami mual dan muntah yang berkepanjangan.
- Mengalami perdarahan.
- Mengalami susah buang air kecil.
- Mengalami batuk dan sesak nafas yang cukup sering / parah. (sumber)
Solusi atasi penyakit hernia pada balita
Seorang bernama Adam bertanya: “Anak saya laki-laki berumur 18 bulan. Saya bawa ke rumah sakit kemarin, katanya mengalami hernia dan disarankan untuk operasi, namun saya takut karena masih sangat kecil. Jika saya menungu hingga berumur 4-5 tahun, bagaimana dok? bahaya atau tidak ?
Menurut dr. Ulfi Umroni bahwa hernia pada bayi umumnya berupa hernia di area lipat paha dan hernia pada pusar. Kondisi ini perlu untuk dipastikan sesuai kondisi klinis bayi Anda. Dengan mengetahui area terjadinya hernia, maka penanganan yang spesifik bisa dilakukan.
Pada sebagain kasus, hernia pada bayi bisa dilakukan evalausi dan observasi hingga anak berumur 5 tahun. Namun, jika hasil pemeriksaan dokter menyatakan kondisi hernia pada bayi Anda sangat berbahaya, maka tindakan operasi saat itu juga bisa menjadi pertimbangan dokter. Sehingga, sangat penting untuk berkonsultasi pada dokter mengenai kemungkinan yang bisa diambil.
Dokter akan berusaha memberikan langkah terbaik untuk bayi Anda, hal ini sesuai dengan kondisi bayi dan berdasarkan informasi yang Anda berikan