Waspadai Makanan Identik Kolesterol Jahat - KESEHATAN | POLA HIDUP SEHAT | PENYEMBUHAN | OBAT PALING MUJARAB | PENYAKIT | OBAT HERBAL

Breaking

Waspadai Makanan Identik Kolesterol Jahat

Kolesterol jahat merupakan sebutan masyarakat untuk low-density lipoprotein atau LDL. Sebab, kolesterol ini memang memiliki pengaruh buruk untuk kesehatan, terutama jika berlebihan di dalam tubuh.
LDL bertugas mengangkut kolesterol menuju sel-sel tubuh yang membutuhkannya, melalui sistem peredaran darah. Namun jika terlalu banyak, asupan kolesterol bisa menyebabkan penumpukan di dinding pembuluh darah, sehingga aliran darah terganggu. Penyempitan pada pembuluh darah arteri, akan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Makanan Tinggi Kolesterol Jahat


Demi menjaga tingkat kolesterol di dalam tubuh tetap pada batas yang wajar, maka batasi makanan yang mengandung lemak jenuh dan minyak. Hindari juga jenis makanan yang mengandung banyak lemak trans, yang biasanya terdapat pada minyak sayur terhidrogenasi dan camilan. Selain itu, beberapa jenis makanan, seperti daging berlemak, produk olahan susu, dan makanan cepat saji, juga sebaiknya dibatasi.
Di bawah ini adalah beberapa makanan yang identik dengan kolesterol jahat. Jika kolesterol Anda sudah di atas batas aman, maka sebaiknya makanan di bawah ini dihindari.
  • Hati
Hati kaya akan zat besi yang berguna untuk tubuh. Sayangnya, hati merupakan salah satu makanan yang tinggi kandungan kolesterol. Dalam 100 gram hati sapi misalnya, terkandung hampir 400 mg kolesterol. Jumlah tersebut terbilang tinggi karena tubuh orang dewasa hanya membutuhkan kolesterol kurang 300 mg setiap harinya.
  • Lobster
Salah satu makanan laut yang tinggi kandungan kolesterol sehingga harus dibatasi konsumsinya adalah lobster. Dalam 85 gram lobster, setidaknya terdapat 125 mg kolesterol. Angkanya akan bertambah lagi setelah dimasak dengan bahan tertentu. Hindari mengolah lobster dengan bahan lain yang juga kaya kolesterol, misalnya digoreng menggunakan minyak sayur atau mentega. Lobster bisa diolah dengan dibakar atau dipanggang.
  • Burger
Kesibukan sering membuat Anda mencari yang praktis saat memilih makanan. Salah satu yang sering jadi pilihan adalah restoran cepat saji. Perhatikan kandungan gizinya, terutama bagi Anda yang memilih burger dengan taburan keju di dalamnya. Makanan siap saji ini mengandung sekitar 85 mg kolesterol dan 10-20 gram lemak jenuh. Jumlah tersebut belum ditambah dengan kentang goreng, milkshake atau es krim. Jelas menu instan ini bukan kombinasi yang ideal untuk ditambahkan ke dalam tubuh Anda.
  • Steak iga
Meski telah dibuang lemaknya dan dimasak dengan minyak zaitun, kolesterol dalam daging iga tetaplah tinggi. Hanya dengan mengonsumsi daging iga sapi sekitar 115 gram, kuota kolesterol yang boleh dikonsumsi dalam sehari sudah melebihi. Sekitar 50 persen batas harian tubuh akan lemak jenuh juga sudah dipasok dari daging iga tersebut.
  • Camilan
Saat bersantai di depan TV sambil mengonsumsi camilan, pastikan bukan camilan dengan kandungan lemak trans. Lemak jenis ini akan membuat camilan yang berasal dari makanan sehat pun berubah menjadi makanan yang tinggi kolesterol. Misalnya, kue kering, kentang goreng, onion ring, dan kerupuk. Umumnya makanan tersebut diproses dengan minyak yang terhidrogenasi alias mengandung lemak trans. Untuk membatasi porsi, sebaiknya baca label kemasan untuk mengetahui berapa kadar kolesterol yang terkandung dalam makanan yang Anda konsumsi.
Selain membatasi atau menghindari makanan di atas, perubahan gaya hidup juga harus dilakukan. Yang pertama kali harus dilakukan adalah mencapai berat badan ideal. Kemudian, lakukan olahraga secara teratur. Jangan lupa untuk berhenti merokok dan menjauhi konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan, agar kadar kolesterol jahat dalam tubuh bisa dikendalikan.


Baca Juga : Cara Ampuh Turunkan Kolesterol
Upayakan untuk konsisten dalam menjalani perubahan gaya hidup di atas. Hal ini wajib diperhatikan karena upaya menurunkan kadar kolesterol jahat membutuhkan waktu dan kedisiplinan. Yang tidak kalah penting adalah mengatur jumlah makanan yang dikonsumsi untuk mengontrol asupan kolesterol ke dalam tubuh, yaitu sekitar 300 mg per hari, dan kurang dari 200 mg per hari untuk Anda yang memiliki risiko kolesterol tinggi atau penyakit jantung. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter gizi, mengenai menu makanan sehat yang sesuai kondisi Anda.