Nyeri pada payudara kerap menimbulkan kekhawatiran. Berbahayakah dan apa penyebabnya ? Nyeri pada payudara atau mastalgia dapat terasa di bagian atas
sebelah luar payudara dan menjalar hingga ketiak dan lengan. Tak perlu
khawatir berlebihan ketika mengalami nyeri pada payudara, karena hal ini
tidak meningkatkan risiko kanker payudara. Selain itu, kanker payudara
juga biasanya memiliki gejala lain, tidak hanya berupa nyeri.
Rasa nyeri yang biasa dikeluhkan adalah sakit yang menusuk atau
terasa kencang pada payudara. Nyeri semacam ini biasanya terasa hanya
beberapa hari misalnya sebelum atau selama haid, selama satu minggu atau
lebih dalam satu bulan.
Ada beberapa penyebab yang umumnya memicu nyeri pada payudara, di antaranya:
- Siklus menstruasi.
Umumnya nyeri pada payudara terkait siklus menstruasi
dirasakan tiga hari sebelum menstruasi dan akan membaik setelah
menstruasi selesai, meski intensitas rasa nyeri dapat beragam tiap
bulannya. Nyeri jenis ini disebut nyeri payudara siklik.
- Mastitis.
Umumnya mastitis dialami wanita menyusui yang menyebabkan payudara terasa sakit dan bengkak akibat peradangan.
- Benjolan pada payudara.
Benjolan payudara yang bersifat jinak (non- kanker) dapat timbul sehingga memicu rasa nyeri.
- Abses pada payudara.
Yaitu terbentuknya kumpulan nanah di dalam payudara.
- Cedera bagian tubuh lain
Nyeri pada payudara dapat diakibatkan oleh cedera dari bagian tubuh lain seperti cedera otot di sekitar dada.
- Obat-obatan
Beberapa jenis obat antijamur, antidepresan atau antipsikotik kemungkinan menyebabkan rasa sakit.
- Ukuran payudara.
Wanita dengan ukuran payudara besar mungkin mengalami nyeri pada payudara, dan nyeri bisa sampai ke leher, bahu dan punggung.
- Ketidakseimbangan asam lemak.
Kemungkinan dapat memengaruhi sensitivitas jaringan payudara hingga sirkulasi hormon.
- Operasi payudara.
Rasa nyeri setelah operasi payudara dapat dirasakan lebih lama pada sebagian wanita.
Cara Mengatasi
Sekitar 30 persen wanita mengalami perbaikan nyeri payudara siklik
setelah tiga siklus haid dan tanpa pengobatan apapun. Tapi memang, nyeri
ini bisa kambuh kembali.
Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meringankan rasa nyeri
pada payudara tanpa obat-obatan, antara lain menggunakan bra yang
sesuai, mengurangi makanan yang mengandung lemak jenuh, mengurangi
asupan kafein dan berhenti merokok. Anda juga dapat menggunakan kompres
air hangat ataupun dingin.
Jika diperlukan, Anda dapat mengonsumsi parasetamol, ibuprofen, atau
aspirin untuk membantu meringankan nyeri. Namun, bagi wanita di bawah
usia 20 tahun, sebaiknya hindari konsumsi aspirin karena dapat
meningkatkan risiko Reye’s syndrome. Ketika mengonsumsi obat, perhatikan label kemasan untuk dosis dan cara penggunaannya.
Jika Anda tengah hamil atau sedang merencanakan kehamilan,
konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi
obat-obatan .
Nyeri pada payudara yang parah atau berlangsung terus menerus hingga
lebih dari tiga minggu, sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.
Waspada Kondisi Khusus
Meski nyeri pada payudara umumnya tidak berbahaya, namun ada beberapa
kondisi khusus yang membuat Anda harus segera berkonsultasi dengan
dokter, seperti :
- Perubahan bentuk atau ukuran payudara
- Keluarnya cairan yang diiringi darah dari puting payudara.
- Ruam di sekitar puting atau perubahan bentuk puting
- Bengkak atau benjolan disertai nyeri pada ketiak dan tidak sesuai dengan datangnya siklus haid
- Tampak dimpling atau permukaan payudara yang nampak seperti ditarik dari dalam jaringan payudara
- Gejala infeksi seperti bengkak, kemerahan atau rasa panas payudara yang disertai atau tidak disertai
Nyeri pada payudara merupakan hal yang wajar terjadi, terutama
menjelang siklus menstruasi. Namun, waspadai rasa sakit yang diiringi
dengan gejala lain ataupun berlangsung lama. Segera konsultasikan
kondisi tersebut dengan dokter.
Baca juga apa itu kanker serviks