Kenapa keputihan berwakna coklat - KESEHATAN | POLA HIDUP SEHAT | PENYEMBUHAN | OBAT PALING MUJARAB | PENYAKIT | OBAT HERBAL

Breaking

Kenapa keputihan berwakna coklat

Keputihan adalah hal yang wajar untuk dialami oleh perempuan pada segala usia, namun berbeda artinya jika keputihan yang terjadi disertai dengan warna tertentu. Keputihan berwarna coklat, baik coklat muda maupun coklat gelap, bisa menjadi pertanda kepada kondisi tubuh tertentu.

Keputihan memegang peranan penting bagi sistem reproduksi wanita sebagai proses pembuangan cairan yang dihasilkan kelenjar di dalam serviks dan vagina. Cairan ini membawa bakteri dan sel mati yang nantinya dapat mencegah infeksi dan membuat vagina tetap bersih.

Keputihan berwarna coklat biasanya terjadi pada akhir periode menstruasi atau bisa juga terjadi pada masa kehamilan. Jika keputihan Anda tidak hanya berwarna, tapi juga berbau, disertai gatal, atau gejala lainnya, maka bisa jadi itu merupakan tanda-tanda adanya gangguan kesehatan.

Penyebab Keputihan Berwarna Coklat

Keputihan bisa disebabkan oleh tanda ovulasi, awal pada masa kehamilan, mendekati menopause, atau sudah memasuki menopause. Keputihan yang terjadi biasanya berwarna coklat muda hingga coklat tua. Keputihan berwarna coklat pekat juga bisa terjadi jika Anda mengalami pendarahan dinding rahim atau endometrium. Biasanya terjadi sebelum menstruasi dimulai atau diujung siklus menstruasi.

Keputihan berwarna coklat tidak hanya terbatas oleh hal-hal normal di atas karena terdapat beberapa penyebab lainnya, seperti:
  • Pendarahan yang disebabkan implantasi janin. 
Keputihan bisa disebabkan oleh proses penanaman telur yang telah dibuahi pada dinding rahim. Keputihan ini bisa berwarna merah, merah muda, atau coklat muda, dan merupakan tanda-tanda awal kehamilan. Keputihan yang tergolong normal ini bisa terjadi selama 10-14 hari setelah pembuahan.
  • Atrofi vaginitis. 
Kondisi ini terjadi karena kerkurangan hormon estrogen. Pada atrofi vaginitis, vagina memgalami peradangan akibat rusaknya jaringan otot dan produksi cairan lubrikasi yang menurun, Jika Anda mengalami atrofi vaginitis, Anda bisa merasakan sakit pada saat melakukan hubungan intim, vagina terasa kering, perih, dan mengeluarkan keputihan berwarna coklat. Selain berwarna coklat, keputihan yang Anda alami juga bisa berwarna kuning dan memiliki bau busuk.
  • Penyakit menular seksual. 
Keputihan yang berwarna coklat juga bisa menjadi tanda kepada penyakit menular seksual, seperti gonore, kutil kelamin, klamidia, dan trikomoniasis. Perhatikan gejala lain yang menyertai keputihan Anda seperti rasa perih, gatal, bau, dan ruam.
  • Polip rahim. 
Polip rahim juga bisa menjadi penyebab kemunculan keputihan berwarna coklat. Tidak hanya keputihan, gejala-gejala lain seperti pendarahan setelah melakukan hubungan intim atau darah menstruasi yang keluar cukup banyak juga bisa muncul jika Anda mengalami polip rahim.
  • Penyakit inflamasi panggul.
Inflamasi panggul dapat menyebabkan sakit pada bagian perut bawah, rasa sakit saat berhubungan seksual, dan masalah infertilitas. Bagian tuba falopi, serviks, dan/atau lapisan rahim akan mengalami infeksi. Anda perlu memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai.
  • Kanker serviks. 
Keputihan berwarna coklat tua bisa menjadi tanda adanya penyakit kanker serviks. Perhatikan tanda-tanda lainnya, seperti berat badan yang turun secara drastis, nafsu makan berkurang, kelelahan yang berlebihan, dan sakit pada bagian pinggul dan tungkai.
Perhatikan tanda-tanda lain yang mungkin dirasakan jika Anda mengalami keputihan berwarna coklat terus menerus. Periksakan diri ke dokter jika Anda merasakan gatal, sakit pada bagian vagina, vagina membengkak, keputihan berbau busuk, dan sakit pada saat berhubungan intim.

Cara Mengobati Keputihan Berwarna Coklat                              

Penanganan keputihan berwarna coklat perlu disesuaikan dengan penyebab dasarnya. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatasi keputihan berwarna coklat.
  • Kanker serviks. 
Jika keputihan yang dialami disebabkan oleh kanker serviks, maka pengobatan yang dapat dilakukan adalah radiasi, kemoterapi, atau operasi.
  • Penyakit menular seksual. 
Jika Anda mengalami penyakit menular seksual, maka yang bisa dilakukan adalah dengan mengosumsi antibiotik. Konsultasikan hal ini terlebih dahulu kepada dokter Anda.
  • Polip rahim. 
Ada beberapa pilihan yang dapat dilakukan untuk mengatasi polip rahim. Pilihan pertama adalah dengan memberikan obat hormonal untuk mengurangi gejala dan mengecilkan polip. 

Pilihan lainnya adalah dengan melakukan prosedur kuret. Dokter akan mengikis polip tersebut dari dinding rahim. Kemudian melakukan pemeriksaan di laboratorium. Selain itu, Anda juga dapat melakukan prosedur histerektomi, yaitu dengan mengangkat semua polip dan kemudian mengirimnya ke laboratorium guna melakukan pemeriksaan. Polip biasanya tidak bersifat kanker. Namun jika ternyata ditemukan kanker, dokter akan mendiskusikan langkah pengobatan selanjutnya.

Jika keputihan Anda disebabkan oleh kehamilan, menstruasi, menopause atau ovulasi, maka Anda tidak bisa mencegah hal tersebut karena sudah terjadi secara alami. Sedangkan beberapa penyebab lainnya, seperti kanker serviks, penyakit menular seksual, polip rahim, atau penyakit inflamasi panggul perlu diatasi.

Masalah daerah kewanitaan bisa membuat para wanita merasa khawatir. seperti keputihan yang disertai bau busuk atau gejala lainnya. Keputihan berwarna coklat sebenarnya adalah hal yang wajar, namun jika Anda merasa terganggu, segera konsultasikan hal ini kepada dokter.