Untuk orang Indonesia yang kebanyakan waktunya habis di bawah terik
cuaca panas, “takaran” porsi mandi yang tepat adalah dua kali sehari:
sekali di pagi hari, dan sekali lagi di malam menjelang tidur. Namun,
Anda tentunya pernah mendengar bisik tetangga bahwa mandi malam bikin
rematik, alias nyeri sendi, yang bikin Anda mengurungkan niat masuk ke
kamar mandi. Benarkah mitos tersebut? Teruskan membaca untuk cari tahu
faktanya.
Mandi malam bikin rematik, mitos atau fakta?
Kepercayaan
bahwa mandi malam bikin rematik hanyalah sebatas mitos. Tidak ada
hubungannya antara mandi malam hari dengan terjadinya atau kekambuhan
rematik. Rematik
itu sendiri merupakan suatu penyakit autoimun yang menyebabkan
peradangan, nyeri, kekakuan, dan keterbatasan gerak pada sendi, tulang,
tendon, ligamen, dan otot.
Para ahli berpendapat bahwa penyebab encok dan rematik pada dewasa adalah tingginya kadar asam urat. Asam urat
tidak terdapat dalam kandungan air mandi. Asam urat dihasilkan dari
kerusakan alami sel tubuh Anda dan dari makanan yang Anda makan. Kadar
asam urat yang terlalu tinggi umumnya disebabkan oleh terlalu sering dan
banyak mengonsumsi makanan yang mengandung purin, terutama daging
merah, jeroan, minuman beralkohol, dan seafood.
Dengan kata lain, mandi malam hari tidak bikin rematik, namun Anda memang akan merasa kedinginan.
Orang rematik tidak disarankan mandi air dingin
Meski
mandi bukanlah penyebab langsung dari kemunculan atau kekambuhan
rematik, namun kebiasaan mandi malam dengan air dingin tetap tidak
disarankan baik untuk orang yang sehat walafiat atau yang punya keluhan
rematik atau asam urat. Pasalnya, perubahan suhu dingin
ini dapat menyebabkan menciutkan kapsul pelindung sendi. Semakin
bertambahnya usia, lapisan pelindung sendi pun makin menurun sementara
pelumas makin menebal saat usia lebih dari 45 tahun.
Hal ini pun
dibenarkan oleh seorang profesor dari departemen psikiatri dan
anestesiologi, Harvard Medical School, Robert Newlin Jamison. Jamison
menyatakan bahwa rematik bisa kambuh saat cuaca dingin akibat perubahan
tekanan udara.
Bayangkan jika jaringan yang ada di sekitar sendi berbentuk seperti balon besar yang isinya terdapat sendi. Ketika diguyur
air dingin dari shower, maka tekanan udara di lingkungan menurun dan
menekan tubuh hingga jaringan di sekitar sendi semakin membesar.
Perbesaran jaringan ini membuat beban sendi bertambah dan kemudian
muncul nyeri. Walaupun begitu, Jamison menyatakan jika teori tersebut
belum terbukti dapat menjelaskan mengapa rematik kambuh di udara dingin.
Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui alasan
pastinya.
Mandi malam juga dapat mempercepat proses penuaan tubuh.
Hal ini disebabkan karena ketika Anda kedinginan, tubuh Anda akan
mengalami fase stress sehingga akan meningkatkan metabolisme dan
meningkatkan aliran darah untuk menyuplai oksigen ke seluruh tubuh.
Pembesaran jaringan organ dalam tubuh dapat makin membebani kerja sendi,
sehingga muncul nyeri.
Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah rematik kambuh?
Pilihlah
air hangat untuk mandi di malam hari. Selain dapat melawan suhu dingin
di malam hari, air hangat juga membantu melemaskan otot-otot Anda yang
tegang setelah beraktivitas seharian dan menghindari kekakuan sendi.
Faktor
makanan juga memegang peranan penting dalam terjadinya nyeri sendi.
Untuk mencegah terjadinya arthritis, terutama gout arthritis, sebaiknya
Anda mengurangi konsumsi jeroan, seafood, dan minuman
beralkohol yang dapat memicu produksi purin yang dapat diubah menjadi
asam urat. Dan tidak ada salahnya jika Anda melakukan olahraga ringan
yang dapat menurunkan risiko terjadinya rematik. Semoga bermanfaat
Baca Juga :