Gejala dan pengobatan cacar air - KESEHATAN | POLA HIDUP SEHAT | PENYEMBUHAN | OBAT PALING MUJARAB | PENYAKIT | OBAT HERBAL

Breaking

Gejala dan pengobatan cacar air

Cacar Air adalah salah satu penyakit yang sering dialami di masa anak-anak. Konon, tiap orang pasti akan mengalami cacar air setidaknya satu kali dalam seumur hidup dan biasanya terjadi di masa kanak-kanak.
 
Oleh sebab itu, banyak Bunda yang mengira setiap bintik merah muncul di badan berarti pertanda si Kecil terkena cacar air. Namun benarkah demikian? Lalu bagaimana gejala cacar air dan cara mengatasinya ?

Cacar air atau varicella disebabkan oleh virus Varicella zoster. Virus tersebut merupakan bagian dari keluarga virus herpes. Infeksi cacar air banyak terjadi di negara dengan iklim tropis seperti Indonesia.
Penularannya melalui kontak langsung dengan penderita atau melalui udara saat penderita bersin atau batuk. Bila yang terinfeksi adalah ibu hamil, virus ini dapat menular ke bayinya melalui aliran plasenta.

  • Bintik Merah
Gejala awal cacar air menyerupai gejala flu, seperti demam ringan, pilek, merasa lemah, lesu dan mudah lelah, sakit kepala, serta nyeri sendi. Bintik merah biasanya muncul 24–48 jam setelah gejala tersebut.

Umumnya, munculnya bintik diawali di sekitar dada dan perut atau punggung, kemudian merambat ke seluruh tubuh termasuk wajah. Awalnya bintik tersebut terlihat datar dan kemerahan.

Setelah itu bintik akan menonjol dan membentuk lepuhan berisi air (vesikel) yang terasa gatal hingga akhirnya akan mengering. Selain di kulit, ruam juga dapat muncul di bagian dalam mulut yang menyebabkan anak sulit menelan.

Sebagaimana infeksi virus pada umumnya, cacar air dapat sembuh dengan sendirinya (self limiting disease). Biasanya gejala pada anak lebih ringan dibandingkan orang dewasa. Hal yang perlu Bunda perhatikan adalah jangan memecahkan bintik merah berair tersebut.

Pada dasarnya bintik merah tersebut dapat pecah dengan sendirinya dan mengering. Bekas kehitaman yang ditinggalkan pun lama kelamaan akan memudar. Lain halnya bila Bunda memecahkannya, dapat terjadi infeksi bakteri di daerah tersebut.

Selain itu, berikan si Kecil penurun demam, kompres kulit si Kecil dengan air dingin untuk mengurangi gatal, pakaikan pakaian bersih dan kering, cukup istirahat, dan minum air putih.

  • Cegah dengan Imunisasi
Sekalipun dapat sembuh dengan sempurna, Bunda tetap perlu waspada terhadap komplikasi yang bisa muncul dari penyakit ini. Komplikasi tersebut antara lain radang paru-paru (pneumonia), infeksi karena bakteri, hingga infeksi pada otak.

Bila si Kecil tampak lemah, nafsu makan menurun, sesak napas dan kejang, maka ada kemungkinan si Kecil mengalami komplikasi dari cacar air. Segera bawa si Kecil ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Lantas adakah cara untuk mencegah infeksi cacar air?  Imunisasi adalah jawabannya. Imunisasi varisela dapat dilakukan sebanyak 1 kali untuk anak usia ≥1 tahun. Selain itu, jaga selalu daya tahan tubuh dan bila disekitar tempat tinggal atau sekolah si Kecil ada yang mengalami cacar air, gunakan masker untuk mencegah penularan.

Tak semua bintik merah bisa diperkirakan sebagai gejala cacar air. Kenali tanda-tandanya untuk mendapatkan penanganan segera. Sementara itu, tetap jaga daya tahan tubuh si Kecil dengan memastikan asupan gizinya terus terpenuhi, aktif bergerak, serta cukup istirahat.