Apabila terdapat bengkak pada penis meskipun tidak
dalam kondisi ereksi, hal tersebut bisa disebabkan karena adanya kanker.
Lalu, apa yang harus dilakukan ? Penis merupakan organ pria yang berperan penting dalam proses
reproduksi. Fungsinya memasukan sperma kedalam saluran reproduksi wanita. Selain itu penis juga berperan dalam pengeluaran urin, yang
merupakan hasil pencucian darah dari ginjal.
Salah satu faktor yang dapat mencegah terjadinya hal ini adalah
sirkumsisi. Pria yang sudah menjalani sirkumsisi terutama pada saat bayi
atau anak-anak, kemungkinan untuk mengalami kanker penis akan
berkurang. Sedangkan sirkumsisi pada usia dewasa tidak signifikan dalam
mengurangi kemungkinan terjadinya kanker.
Bagaimana tanda dan gejalanya ? Berikut penjelasannya:
Gejala terjadinya kanker pada penis diantaranya bengkak pada penis
meskipun tidak dalam kondisi ereksi. Selain itu terdapat tanda-tanda
radang, seperti nyeri, atau terdapat luka pada penis dengan sebab yang
tidak jelas. Selain itu mungkin terdapat semacam kutil pada kulit penis. Mungkin
terdapat luka pada kulit penis yang tidak sembuh-sembuh, dan tidak
terasa nyeri. Perubahan warna pada kulit penis juga dapat menjadi tanda
awal.
Gejala lain adalah terdapat benjolan pada lipat paha, artinya terjadi
pembesaran kelenjar getah bening pada lipat paha. Kondisi ini
menandakan bahwa stadium kanker sudah dalam taraf lanjut.
Bagaimana kanker pada penis bisa terjadi ? Berikut penjelasannya :
Faktor Resiko Kanker Penis
Hingga
saat ini belum diketahui secara pasti penyebab kanker penis, beberapa
hal diketahui menjadi faktor risiko penyakit ini, diantaranya:
Demikian artikel gejala dan faktor risiko kanker penis diambil dari beberapa sumber, sebaiknya jika ciri-ciri gejalanya terjadi pada anda sebaiknya segera perikskan ke dokter. Semoga bermanfaat.
Baca juga artikel terkait kanker
- Usia tua, biasanya lebih sering mengalami penyakit ini.
- Pria yang tidak menjalani sirkumsisi (sunat).
- Kebersihan daerah kemaluan yang tidak terjaga
- Infeksi Human PapillomaVirus (HPV), biasanya tertular melalui hubungan intim bebas.
- Merokok.
- Berhubungan intim dengan berganti-ganti pasangan.
- Kondisi fimosis, atau tertutupnya saluran pembuangan akibat lubang pada kulit bagian depan yang menutup, sehingga sulit buang air kecil.
Pengobatan Kanker Penis
Untuk
mengetahui ada tidaknya kanker pada penis, dilakukan pemeriksaan fisik
pada kondisi organ intim tersebut. Pemeriksaan pasti untuk mengetahaui
ada atau tidaknya kanker adalah dengan biopsi.
Keberhasilan pengobatan bergantung pada stadium kanker, lokasi kanker, dan besarnya kanker tersebut. Pengobatan untuk mengatasi kanker penis bergantung pada stadium kanker. Bila masih dini maka terapinya adalah pembedahan. Selain itu, dapat dilakukan tindakan radiasi untuk mematikan sel tumor yang masih tersisa. Sedangkan untuk mematikan sel tumor yan mungkin sudah menyebar ke organ tubuh lain, dilakukan kemoterapi.
Jika kanker ditemukan dalam stadium awal, maka kemungkinan penyembuhan cukup besar. Sebaliknya jika sudah menyebar, kemungkinan bertahan hidup juga akan berkurang.
Keberhasilan pengobatan bergantung pada stadium kanker, lokasi kanker, dan besarnya kanker tersebut. Pengobatan untuk mengatasi kanker penis bergantung pada stadium kanker. Bila masih dini maka terapinya adalah pembedahan. Selain itu, dapat dilakukan tindakan radiasi untuk mematikan sel tumor yang masih tersisa. Sedangkan untuk mematikan sel tumor yan mungkin sudah menyebar ke organ tubuh lain, dilakukan kemoterapi.
Jika kanker ditemukan dalam stadium awal, maka kemungkinan penyembuhan cukup besar. Sebaliknya jika sudah menyebar, kemungkinan bertahan hidup juga akan berkurang.
Demikian artikel gejala dan faktor risiko kanker penis diambil dari beberapa sumber, sebaiknya jika ciri-ciri gejalanya terjadi pada anda sebaiknya segera perikskan ke dokter. Semoga bermanfaat.
Baca juga artikel terkait kanker