Mitos atau fakta anak autisme tidak boleh minum susu sapi - KESEHATAN | POLA HIDUP SEHAT | PENYEMBUHAN | OBAT PALING MUJARAB | PENYAKIT | OBAT HERBAL

Breaking

Mitos atau fakta anak autisme tidak boleh minum susu sapi

AUTISME merupakan suatu kondisi yang muncul di usia kanak-kanak dengan gejala yang khas. Keterbatasan dalam interaksi sosial, kemampuan komunikasi yang tidak lazim, serta perilaku repetitif menjadi penanda autisme. Namun benarkah anak dengan autisme tidak boleh minum susu sapi ?
 
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu tentang tanda autisme secara lebih spesifik.


Orang tua perlu menaruh curiga bila anak mengalami kemunduran perkembangan, respons abnormal terhadap stimulus lingkungan, reaksi yang tidak wajar terhadap nyeri, keterlambatan bicara, serta melakukan perilaku tertentu secara berulang-ulang.

Bila diagnosis autisme telah ditegakkan, maka langkah selanjutnya yang harus ditempuh yaitu anak autisme perlu mendapatkan penanganan yang tepat. Saat ini, penanganan untuk anak autisme meliputi terapi bicara, perilaku, okupasi, atau fisioterapi.


Tidak ada obat-obatan yang terbukti efektif untuk kondisi tersebut. Namun banyak pendapat yang beredar luas mengenai penanganan alternatif autisme.

Salah satu pendapat yang populer adalah mengenai diet bebas susu sapi untuk anak autisme. Kandungan kasein di dalam susu sapi dipercaya memiliki peran dalam timbulnya autisme. Menghindari konsumsi susu sapi diharapkan dapat mengurangi gejala-gejala anak autisme.

Namun, pendekatan diet tersebut tidak terbukti bermanfaat bagi penderita autisme. Penelitian oleh dokter Susan Hyman di University of Rochester, New York, menunjukkan, tidak ada perbedaan gejala setelah anak-anak dengan autisme menghentikan konsumsi susu.

Penelitian tersebut dipresentasikan di 9th Annual International meeting for Autisme Research pada 2010. Meski demikian, metode diet ini masih dipraktikkan oleh banyak keluarga dengan penderita autisme.


Sementara itu, kebutuhan nutrisi anak dengan autisme tetap harus dipenuhi. Menurut Patricia Stewart dari University of Rochester, anak dengan autisme, serupa dengan anak-anak lain, masih mengalami kekurangan kalium, serat, vitamin D, vitamin E, dan kalsium.

Jadi, rumor yang menyebutkan bahwa anak dengan autisme tidak boleh minum susu sapi tidak terbukti benar. Mencukupi kebutuhan nutrisi anak dengan autisme lebih penting untuk diperhatikan. Berkonsultasilah pada dokter untuk mengetahui kecukupan gizi dari makanan yang dikonsumsi anak dengan autisme. Semoga bermanfaat