Seberapa umumkah penyakit stroke?
Penyakit stroke dapat terjadi pada golongan usia
berapapun. Anda dapat meminimalisir terkena penyakit ini dengan mengurangi
faktor-faktor risiko. Silakan diskusikan dengan dokter Anda untuk informasi
lebih lanjut.
Tanda-tanda & gejala
Apa saja tanda-tanda dan gejala
stroke ?
Gejala stroke cenderung terjadi secara tiba-tiba dan
hanya selalu menyerang satu sisi bagian tubuh. Hal ini semakin memburuk dalam
jangka waktu 24 sampai 72 jam. Gejala yang biasa terjadi termasuk:
- Sakit kepala tiba-tiba
- Kehilangan keseimbangan, bermasalah dengan berjalan
- Kelelahan
- Kehilangan kesadaran atau koma
- Vertigo dan pusing
- Penglihatan yang buram dan menghitam
- Kelemahan atau mati rasa pada satu sisi bagian tubuh di wajah, tangan, kaki
- Adanya masalah dengan berbicara dan pendengaran.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala stroke yang
tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala
tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.
Apa itu penyakit stroke ?
Penyakit stroke adalah penyakit yang terjadi ketika
pasokan darah menuju otak terganggu atau sama sekali berkurang, sehingga
jaringan otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Dalam beberapa menit, sel-sel
otak mulai mati. Penyakit ini merupakan kondisi yang dapat mengancam hidup
seseorang dan dapat menimbulkan kerusakan permanen.
Ada 3 jenis kondisi
1. Stroke iskemik
Penyakit stroke iskemik adalah kondisi yang terjadi
ketika pembuluh darah yang menyuplai darah ke area otak terhalang oleh bekuan
darah. Jenis penyakit ini bertanggung jawab atas 87 persen dari total kasus
penyakit ini
Bekuan darah sering diakibatkan oleh aterosklerosis, yang merupakan penumpukan timbunan
lemak di lapisan dalam pembuluh darah. Sebagian dari timbunan lemak ini bisa
lepas dan memblokir aliran darah di otak Anda. Konsepnya mirip dengan serangan
jantung, di mana gumpalan darah menghalangi aliran darah ke sebagian jantung
Anda. Kondisi ini bersifat embolik, yang berarti bekuan
darah berasal dari bagian lain di tubuh Anda dan kemudian berpindah menuju ke
otak, lalu biasanya dari jantung dan arteri besar di dada bagian atas dan
leher.
Diperkirakan 15 persen kasus embolik ini disebabkan
oleh kondisi yang disebut fibrilasi atrial In adalah sebuah kondisi yang
membuat jantung Anda berdetak tidak teratur. Ini menciptakan kondisi di mana
gumpalan bisa terbentuk di jantung, terlepas, dan berjalan ke otak. Bekuan
darah yang menyebabkan kondisi ini tidak akan hilang tanpa pengobatan.
2. Stroke hemoragik
Penyakit stroke hemoragik terjadi saat pembuluh darah
di otak mengalami kebocoran atau pecah. Stroke hemoragik menyumbang sekitar 13
persen dari total kasus penyakit ini Kondisi ini berawal dari pembuluh darah yang melemah,
kemudian pecah dan menumpahkan darah ke sekitarnya. Darah yang bocor jadi
menumpuk dan menghambat jaringan otak di sekitarnya. Kematian atau koma panjang akan terjadi jika pendarahan berlanjut.
Ada dua jenis stroke hemoragik. Pertama adalah
aneurisma, yang menyebabkan sebagian pembuluh darah melemah hingga mengembang
layaknya balon dan kadang pecah. Lalu lainnya adalah malformasi
arteriovenosa, yaitu kondisi pembuluh darah yang terbentuk secara abnormal.
Jika pembuluh darah semacam itu pecah, bisa menyebabkan stroke hemoragik.
3. Stroke ringan
Transient ischemic attack (TIA) atau sering disebut
stroke ringan adalah kekurangan darah pada sistem saraf yang berlangsung
singkat, biasanya kurang dari 24 jam atau bahkan hanya dalam beberapa menit.
Kondisi ini terjadi saat bagian otak tidak mendapat pasokan darah yang cukup.
Anda memiliki risiko stroke ringan yang lebih tinggi apabila Anda pernah
mengalami transient ischemic attack.
Kapan saya harus periksa ke dokter ?
Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami
gejala stroke berikut ini:
- Mati rasa, tidak berdaya, atau perasaan seperti kesemutan yang muncul tiba-tiba atau kehilangan kemampuan untuk menggerakan wajah, lengan, atau kaki terutama jika terjadi hanya pada satu sisi tubuh
- Perubahan penglihatan secara tiba-tiba
- Susah bahkan tidak dapat berbicara
- Pusing secara tiba-tiba dan mengalami kesulitan dalam memahami kalimat sederhana.
- Bermasalah dengan berjalan dan menyeimbangkan badan.
- Rasa sakit kepala yang parah dan tidak pernah dirasakan sebelumnya.
- Anda mengonsumsi aspirin atau obat-obatan yang menghambat pembekuan darah namun
- Anda melihat adanya tanda-tanda pendarahan.
- Tersedak, dikarenakan makanan yang jatuh ke dalam tenggorokan.
- Memiliki tanda-tanda pembekuan darah di pembuluh dalam seperti: merah, panas, dan sakit pada daerah tertentu di lengan atau kaki Anda.
- Lengan dan kaki semakin menjadi kaku dan tidak bisa diregangkan (spastisitas)
Jika seseorang memiliki kecenderungan untuk terkena
gejala stroke, Anda sebaiknya memperhatikan aktivitasnya untuk menjaga dan
membawa mereka ke dokter segera mungkin;
- Mintalah orang tersebut untuk tersenyum. Periksa apakah satu sisi dari wajahnya tidak bereaksi
- Mintalah orang tersebut untuk mengangkat kedua tangannya. Perhatikan apabila ada satu tangan yang menggeluyur ke bawah.
- Mintalah orang tersebut untuk mengulangi kalimat sederhana. Periksa apakah ada kata-kata yang tidak jelas dan apakah kalimat dapat diulang dengan benar.
Penyebab
Apa penyebab stroke?
Penyebab stroke dapat terjadi akibat:
- Penyebab stroke iskemik: Kondisi ini terjadi ketika darah yang membeku menyumbat pembuluh darah. Jenis ini merupakan jenis yang biasa terjadi pada orang lanjut usia.
- Penyebab stroke hemoragik: Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah di dalam otak bocor atau pecah sehingga darah mengalir ke dalam otak atau ke permukaan otak. Jenis stroke ini tidak seumum iskemik namun lebih mematikan.
- Penyebab stroke ringan: Kondisi ini terjadi ketika plak atau darah yang beku pada pembuluh arteri menghambat pembuluh darah yang memasok darah ke otak. Kondisi ini menyebabkan aliran darah ke otak menjadi tersumbat dan menimbulkan kondisi ini terjadi.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan saya untuk
berisiko terkena kondisi ini?
Ada banyak faktor risiko penyebab stroke :
- Faktor risiko gaya hidup:
- Berat badan berlebihan atau obesitas
- Tubuh yang tidak aktif bergerak
- Sering dan banyak mengonsumsi alkohol
- Pengguna obat-obatan terlarang seperti kokain dan metamfetamin.
- Faktor risiko medis:
- Tekanan darah yang tinggi – risiko pada kondisi ini dapat memicu tingginya tekanan darah melebihi 120/80 mm Hg. Dokter Anda akan membantu menentukan berapa tekanan darah yang sesuai dengan umur Anda baik Anda memiliki diabetes atau tidak
- Perokok aktif maupun yang terpapar asap rokok
- Kolesterol yang tinggi
- Diabetes
- Sleep apnea. Gangguan tidur di mana tingkat oksigen secara perlahan berkurang jumlahnya selama malam hari ;
- Penyakit jantung, termasuk gagal jantung, cacat jantung, infeksi jantung, atau ritme jantung yang tidak normal;
- Faktor lainnya yang berhubungan dengan risiko yang tinggi yaitu :
- Memiliki sejarah pribadi atau keluarga yang mengalami kondisi ini, serangan jantung, atau stroke ringan
- Berumur di atas 55 tahun;
- Jenis kelamin. Laki-laki memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan perempuan. Perempuan biasanya terkena kondisi ini pada usia lanjut, dan lebih rentan terhadap kematian akibat penyakit ini dibandingkan laki-laki. Selain itu, perempuan juga, memiliki risiko dari penggunaan pil KB atau terapi hormon yang termasuk estrogen, juga dalam kondisi kehamilan dan melahirkan .
Tidak memiliki faktor-faktor risiko seperti di atas
bukan berarti Anda tidak dapat terkena penyakit ini. Faktor-faktor ini hanya
sebagai referensi. Anda sebaiknya konsultasi dengan dokter Anda untuk
penjelasan yang lebih rinci.
Obat & Pengobatan
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat
medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Apa saja pilihan obat stroke ? KLIK DISINI
Obat stroke umumnya dapat dilakukan dengan beberapa
metode pengobatan. Namun, penderita dapat bertahan jika sesegera mungkin dibawa
ke ruang gawat darurat di rumah sakit.
Jika gejala stroke yang terjadi dialami disebabkan
oleh gumpalan darah, obat stroke yang dapat digunakan adalah obat untuk
mencairkan darah. Agar efektif, perawatan obat stroke ini harus segera
dilakukan dalam jangka waktu 3 sampai 4 ½ jam setelah adanya gejala pertama
yang muncul. Selain itu, dokter juga bisa memberikan obat stroke lainnya yang
dapat mencairkan darah seperti Heparin, Warfarin
(Coumadin), Aspirin atau Klopidogrel (Plavix).
Penyakit stroke dapat menyebabkan tidak bekerjanya beberapa
fungsi tubuh. Seberapa besar kemungkinan seseorang bisa pulih belum bisa
diketahui. Banyak orang membutuhkan rehabilitasi seperti terapi bicara, terapi
fisik, dan terapi kerja.Pengobatan juga harus dilakukan pada sejarah kondisi
medis penderita seperti tekanan darah tinggi, diabetes, perokok, gaya hidup,
dan tingkat kolesterol yang tinggi.
Kondisi lainnya juga harus dicegah dengan cara
mengurangi atau menghilangkan penyebab stroke awal pada penderita. Banyak orang
dapat melakukan ini dengan penggunaan obat-obatan untuk mencegah penggumpalan
darah.
Sering kali, mengonsumsi takaran kecil aspirin setiap
hari dapat membantu. Selain itu, kita juga harus mengendalikan tekanan darah
yang tinggi dan mengurangi risiko komplikasi lainnya seperti diabetes, tingkat
kolesterol yang tinggi, merokok, dan berat badan yang berlebihan.
Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk mendeteksi
penyakit ini?
Dokter akan mendeteksi dan memberikan obat stroke
berdasarkan sejarah medis dan pemeriksaan fisik. CT scan atau MRI scan pada
otak dapat dilakukan lebih lanjut untuk mengevaluasi bagian otak mana yang
terkena gejala stroke dan juga untuk menentukan apakah kondisi yang Anda alami
diakibatkan oleh penggumpalan darah atau pecahnya pembuluh darah.
Pemeriksaan aktivitas elektrik pada jantung
(elektrokardiogram atau ECG) akan dilakukan untuk mengetahui detak jantung yang
tidak beraturan (fibilasi atrium) yang dapat menyebabkan stroke dengan
mempermudah penggumpalan darah di jantung dan menyebabkan kondisi ini terjadi.
Terapi stroke
Setelah mengalami stroke, tak jarang beberapa orang
akan melakukan terapi stroke. Ini adalah salah satu cara untuk membantu Anda
mempelajari kembali keterampilan yang hilang ketika penyakit ini menyerang
bagian otak Anda. Terapi stroke dapat membantu Anda mendapatkan kembali
kemandirian dan meningkatkan kualitas hidup Anda.
Hasil penyembuhan atau pemulihan tergantung dengan
tingkat keparahan penyakit yang dialami masing-masing pasien. Para peneliti
telah menemukan fakta bahwa orang yang menjalani program terapi stroke
bisa sembuh dan kembali normal lebih cepat daripada orang yang tidak melakukan
terapi stroke.
Bagaimana cara terapi dilakukan ?
Ada beberapa cara untuk melakukan terapi stroke.
Rencana atau perawatan terapi bisa dilakukan tergantung pada bagian tubuh atau
jenis kemampuan apa yang melemah karena kondisi ini terjadi. Terapi fisik
antara lain:
- Latihan keterampilan motorik. Latihan-latihan ini dapat membantu meningkatkan kekuatan dan koordinasi otot Anda kembali. Biasanya orang yang melakukan terapi ini adalah orang yang otot lidahnya melemah. Terapi ini bisa memperkuat otot Anda untuk berbicara ataupun menelan.
- Terapi mobilitas. Anda mungkin perlu belajar menggunakan alat bantu mobilitas, seperti alat bantu berjalan, tongkat, kursi roda atau penahan pergelangan kaki. Penyangga pergelangan kaki dapat menstabilkan dan memperkuat pergelangan kaki Anda untuk membantu mendukung berat badan Anda saat Anda belajar kembali berjalan.
- Terapi Constraint-induced. Terapi ini dilakukan oleh anggota tubuh lain yang tidak terkena dampak dari kondisi ini. Anggota tubuh yang tidak terkena ini harus membantu anggota tubuh lain untuk meningkatkan fungsinya. Terapi stroke ini kadang-kadang disebut terapi penggunaan paksa.
- Terapi Range-of-motion. Latihan dan perawatan ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan otot (kelenturan) dan membantu Anda mendapatkan kembali gerak tubuh yang lentur.
Terapi pikiran dan emosional juga mungkin dilakukan
dengan beberapa jenis berikut:
- Terapi gangguan kognitif. Terapi okupatif dan terapi wicara ini dapat membantu Anda dengan kemampuan kognitif yang hilang, seperti memori, pemrosesan, pemecahan masalah, keterampilan sosial, penilaian, dan kesadaran diri Anda Terapi untuk gangguan komunikasi. Terapi wicara dapat membantu Anda mendapatkan kembali kemampuan yang hilang dalam berbicara, mendengar, menulis, dan memahami perkataan lawan bicara.
- Pengobatan psikologis. Emosional Anda mungkin akan diuji. Anda mungkin juga memiliki konseling atau berpartisipasi dalam kelompok pendukung yang juga pernah mengalami kondisi ini. Dokter Anda mungkin merekomendasikan antidepresan atau obat yang memengaruhi kewaspadaan, rasa gelisah atau gerakan.
- Obat alternatif. Perawatan seperti pijat, akupunktur, dan terapi oksigen mungkin bisa menjadi salah satu terapi pada penderita kondisi ini.
Kapan terapi mulai bisa dilakukan?
Semakin cepat Anda memulai terapi, semakin besar
kemungkinan Anda untuk mendapatkan kembali kemampuan dan keterampilan yang
hilang.
Makanan untuk penderita stroke
Umumnya, pasien dengan kondisi ini tidak mampu
mengunyah atau menelan makanan dengan baik. Oleh karena itu, perencanaan diet
bagi pasien harus sangat diperhatikan. Ketika seseorang terkena kondisis dan harus menjalani
pengobatan di rumah sakit, biasanya makanan yang harus dikonsumsi akan diatur
oleh ahli gizi yang termasuk dalam tim medisnya.
Pasien yang mengalami kondisi ini, harus menjalani
prinsip diet tertentu yang sesuai dengan kondisinya. Ada beberapa jenis kondisi
ini dari stroke ringan hingga berat. Tentunya, setiap jenis kondisi ini akan
membutuhkan makanan yang berbeda-beda. Berikut tips aturannya:
1. Batasi konsumsi garam
Bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit ini, maka
sebaiknya hindari penggunaan garam yang berlebihan serta konsumsi makanan atau
minuman yang mengandung natrium tinggi. Jumlah natrium yang tinggi yang ada di
dalam garam serta makanan kemasan merupakan salah satu pemicu munculnya
gangguan pembuluh darah yang terjadi pada Anda.
2. Pilih makanan dengan lemak sehat
Lemak jenuh yang tinggi di dalam tubuh, hanya akan
membuat kadar kolesterol naik. Hal ini yang kemudian membuat
seseorang rentan terkena kondisi ini atau serangan jantung mendadak.
Oleh karena itu, mulai sekarang hindarilah makanan
yang mengandung lemak jenuh tinggi, contohnya makanan yang digoreng deep
frying, gajih pada daging, jeroan, serta kulit ayam. Sebagai gantinya,
makanan untuk kondisi ini yang baik dikonsumsi yaitu kacang-kacangan yang
mengandung lemak baik, seperti kacang almond.
3. Atur porsi makan sesuai
Jika memang Anda mengalami masalah sulit makan, maka
sebaiknya kurangi porsi namun perbanyak frekuensi makan Anda dalam satu hari.
sesuaikan makanan yang dikonsumsi dengan kebutuhan kalori yang Anda miliki.
Bila bingung, Anda dapat berkonsultasi pada ahli gizi dalam membuat perencanaan
diet yang benar selama dan setelah terapi.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau obat stroke yang
bisa dilakukan di rumah?
Berikut adalah gaya hidup dan perawatan obat stroke di
rumah yang dapat membantu Anda mengatasi penyakit stroke:
- Berhenti merokok
- Minumlah obat-obatan yang diberikan oleh dokter Anda
- Olahraga sesuai dengan petunjuk dokter Anda
- Makanlah makanan yang mengandung sedikit lemak dan kurangi meminum minuman beralkohol minimal satu kali sehari
- Kendalikan tekanan darah, tingkat kolesterol dan diabetes Anda.
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter
untuk solusi terbaik masalah Anda.
Baca Juga :