Sama seperti orang
dewasa, anak-anak pun memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Anak yang pendiam
kerap kali menarik diri dari keramaian dan jusru lebih nyaman melakukan
berbagai kegiatan seorang diri. Normalkah ini dan apa yang menyebabkannya ?
Memiliki anak pendiam bukanlah suatu hal yang
harus Bunda risaukan, karena setiap anak terlahir dengan karakter dan
temperamen yang berbeda-beda. Akan tetapi, Bunda perlu waspada bila kondisi ini
membuat Si Kecil menutup diri, baik dengan keluarga ataupun lingkungan
sekitarnya.
Kenapa Anak Pendiam?
Bun, ada beberapa alasan yang bisa menyebabkan
anak memiliki sifat pendiam atau tiba-tiba menjadi pendiam padahal sebelumnya
tidak. Beberapa di antaranya adalah:
1. Pemalu
Pemalu merupakan salah satu sifat yang memang
bisa dimiliki sejak kecil. Jadi, normal bila Si Kecil lebih sering malu
dan diam, apalagi bila bertemu orang baru. Biasanya, ia hanya membutuhkan waktu
dan bimbingan yang lebih lama untuk mau berinteraksi dan bisa akrab dengan
orang lain. Rasa malu bisa jadi masalah jika ini membuatnya
merasa tertekan dan mengganggu kehidupannya sehari-hari. Misalnya, karena
terlalu malu anak jadi takut keluar rumah atau pergi ke sekolah. Karena rasa
malu yang tinggi itu pula, buah hati Bunda jadi lebih pendiam bila berada di
tempat yang membuatnya tidak nyaman.
2. Introvert
Salah satu alasan Si Kecil pendiam mungkin karena
ia memiliki kepribadian introvert.
Seorang anak yang introvert akan lebih mudah merasa lelah setelah
melakukan banyak interaksi sosial dan memerlukan waktu diam sendiri untuk
mendapatkan energi bersosialiasinya kembali.
Bunda perlu ingat, kepribadian introvert bukanlah
suatu kelainan dalam fungsi sosial seseorang. Jadi, bukan berarti anak introvert
tidak bisa memiliki teman, ya. Mereka justru cenderung bisa menjalin hubungan
yang kuat dan dalam, namun hanya dengan beberapa teman cocok dengannya.
3. Trauma psikis
Kejadian yang mengguncangkan atau perlakuan dari
orang lain yang menyakitkan bisa mengubah kepribadian anak menjadi pendiam.
Contoh paling sederhana adalah bila anak sering dimarahi. Terlalu sering dimarahi bisa membuat anak menjadi
lebih pendiam dan enggan untuk berkumpul dengan orang lain. Pasalnya, ia jadi
menganggap dirinya akan berbuat kesalahan terhadap orang lain. Akibatnya, anak
cenderung tidak percaya diri dan lebih suka menyendiri.
4. Mengalami terlambat bicara (speech delay)
Anak pendiam juga bisa merupakan dampak dari
adanya keterlambatan pada kemampuan bicaranya atau speech delay.
Salah satu kelainan yang bisa menyebabkannya adalah retardasi mental. Bila mengalami kondisi ini, anak akan mengalami kesulitan
untuk mengerti apa yang dikatakan orang lain atau menyampaikan apa yang ingin
ia katakan, sehingga ia akan lebih memilih diam daripada orang tidak mengerti
apa yang ia katakan.
Cara agar Anak Pendiam Mau Bersosialisasi
Anak yang pendiam mungkin akan kesulitan untuk
bersosialisasi dengan orang lain Untuk membantunya, ada beberapa tips yang bisa
Bunda terapkan, yaitu:
- Sering mengajaknya dan menemaninya untuk berkumpul bersama keluarga, tetangga, dan teman sebayanya.
- Berikan pemahaman pada anak bahwa memiliki waktu untuk menyendiri itu baik, namun berinteraksi dengan sesama juga penting untuk membangun hubungan sosial.
- Sering-seringlah mengajak anak mengobrol dan mengekspresikan emosi dengan topik yang ia sukai.
- Berikan anak perhatian lebih dan jangan sering memarahinya.
- Selalu libatkan anak pada berbagai kegiatan di dalam atau luar rumah. Hal ini bisa memicu dirinya untuk tidak berdiam diri saja di kamar.
Memiliki anak pendiam bukanlah suatu hal yang
buruk. Malahan, anak pendiam bisa jadi memiliki kepribadian yang lebih
berhati-hati, berpikir lebih dalam, dan pengertian terhadap orang lain.
Namun, bila sifat pendiam anak dirasa tidak
normal, disertai kesulitan untuk melakukan aktivitas lain, atau datang secara
tiba-tiba setelah suatu kejadian maupun tanpa alasan yang jelas, lebih baik
Bunda mengonsultasikan keadaan Si Kecil dengan psikolog
anak untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Baca Juga :