OBESITAS BERISIKO FAKTOR KOLESTEROL TINGGI - KESEHATAN | POLA HIDUP SEHAT | PENYEMBUHAN | OBAT PALING MUJARAB | PENYAKIT | OBAT HERBAL

Breaking

OBESITAS BERISIKO FAKTOR KOLESTEROL TINGGI

Jika kamu mengidap obesitas, berarti kamu setidaknya memiliki kelebihan 20 persen dari berat badan ideal. Jika kamu mengalaminya, kamu tidak sendirian, karena banyak orang di luar sana juga memiliki masalah dengan obesitas.  Bagi orang yang mengalami obesitas, masalahnya lebih dari sekadar penampilan saja.

https://office-ourcitrus.blogspot.com/2019/11/spk-banelo-diet-tanpa-ribet.html

DIET TANPA RIBET DENGAN KOMSUMSI SPK BANELO KLIK DISINI
Obesitas memiliki efek buruk pada kesehatan, seperti meningkatkan risiko diabetes, stroke, radang sendi, penyakit jantung, dan kolesterol tinggi. Nah, kolesterol tinggi ini dapat berbahaya bagi kesehatan karena ia bisa menjadi ‘silent killer’. Jadi, kamu tidak akan menyadarinya hingga dokter memintamu untuk melakukan tes kolesterol melalui tes darah sederhana.

Obesitas adalah Faktor Risiko Kolesterol Tinggi
Menurut Journal of the American Heart Association, mengidap obesitas menempatkanmu pada risiko kadar kolesterol tinggi. Namun, bukan hanya kolesterol tinggi yang menjadi masalah. Pada obesitas, trigliserida dan LDL — atau kolesterol “jahat” cenderung tinggi. HDL — atau kolesterol “baik” —terlalu rendah. Ini meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.

Faktanya, berat badan memiliki hubungan langsung dengan faktor risiko kardiovaskular, termasuk kolesterol tinggi. Artinya, bertambahnya berat badan maka kolesterol LDL dan trigliserida juga meningkat.

Gaya Hidup Tidak Sehat Jadi Penyebabnya 
Kadang-kadang, kolesterol tinggi adalah kondisi bawaan. Penyakit lain, seperti diabetes, juga dapat berkontribusi. Pada kebanyakan kasus, kolesterol tinggi disebabkan oleh dua pilihan gaya hidup utama:
  • Makan makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol,
  • Tidak banyak berolahraga atau berolahraga.
Alhasil, tidak mengherankan bahwa kedua faktor ini juga sering menyebabkan obesitas. Jika kamu merasa terganggu dengan berat badan berlebih, kamu bisa hubungi dokter untuk mendiskusikan langkah-langkah penurunan berat badan yang sehat untuk menghindari berbagai komplikasi penyakit yang tidak diinginkan.

Obesitas Mengubah Cara Tubuh Mengelola Kolesterol

Pilihan makanan memainkan peran besar dalam mencegah kolesterol tinggi, dan tampaknya masuk akal untuk mengurangi lemak jenuh dan kolesterol dalam makanan. Ini langkah cerdas, tetapi ini tak selamanya berhasil. Penelitian menunjukkan bahwa perubahan pola makan ini kurang efektif untuk mengurangi kadar kolesterol pada orang obesitas.

Obesitas menimbulkan respons terhadap perubahan jenis lemak yang dikonsumsi. Obesitas meningkatkan jumlah kolesterol LDL yang dibuat oleh hati. Ini juga mengurangi pembersihan kolesterol LDL dari darah. Penelitian menunjukkan beberapa cara ini terjadi:
  • Proses normal tubuh yang menyesuaikan produksi dan pembersihan LDL berdasarkan lemak yang dikonsumsi tidak bekerja. Itu sebabnya mengubah diet tidak banyak berpengaruh
  • Peradangan di seluruh tubuh adalah komplikasi umum dari obesitas. Peradangan yang terus-menerus ini mengurangi respons tubuh terhadap perubahan asupan lemak makanan.
  • Resistensi insulin juga umum terjadi pada obesitas. Ini menyebabkan perubahan pada enzim yang dibutuhkan tubuh untuk menangani kolesterol secara normal.

Penurunan Berat Badan Kunci Mengurangi Kolesterol

Menurunkan berat badan memang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Namun, ini akan sepadan dengan usaha yang dilakukan. Menurunkan kolesterol LDL, trigliserida, dan faktor risiko lainnya untuk penyakit jantung. Penurunan berat badan membantu tubuh kembali peka terhadap insulin dan mengurangi peradangan. Saat berat badan berkurang, tubuh mulai merespons secara normal terhadap perubahan lemak makanan.

Jika kamu mengalami obesitas, penurunan berat badan yang lambat adalah caranya. Penurunan berat badan 5 hingga 10 persen itu akan memakan waktu sekitar enam bulan. Ini memberimu waktu untuk melakukan perubahan gaya hidup selangkah demi selangkah dan menyesuaikan diri dengan normal baru.

Bicarakan dengan dokter tentang tujuan penurunan berat badan dan buatlah rencana. Jangan lupa untuk rutin melakukan cek kesehatan meliputi cek kolesterol, cek gula darah, dan berbagai jenis pemeriksaan umum lainnya. 

Baca Juga :